Ahli Mata Singapura Berhasil Sembuhkan Kebutaan Kornea pada Anak
jpnn.com - JAKARTA - Ahli Spesialis mata terkemuka di Singapura telah menjadi dokter pertama di Asia Tenggara yang berhasil melaksanakan operasi revolusioner berupa mengembalikan penglihatan pada anak-anak yang mengalami penyakit kebutaan kornea.
Associate Professor Leonard Ang, Direktur Medis dari Lang Eye Centre, Mount Elizabeth Novena Hospital Singapore, telah berhasil memulihkan penglihatan dua anak yang mengalami penyakit kornea parah dengan melakukan operasi mata yang kompleks. Operasi melibatkan dua bagian yang meliputi transplantasi kornea buatan atau yang biasa disebut dengan Boston Keratoprosthesis dan rekonstruksi segmen anterior.
Ini adalah pertama kalinya operasi kompleks ini dilakukan pada anak-anak di Asia Tenggara. Ini juga pertama kalinya operasi Boston Keratoprosthesis dilakukan pada anak-anak di Singapura dan Asia Tenggara. Bahkan kurang dari 8 kasus operasi Boston Keratoprosthesis pernah dilakukan pada anak di Asia. Associate Professor Ang merupakan ahli bedah pertama di Singapura dan salah satu dari segelintir ahli bedah di dunia yang secara khusus dilatih untuk melakukan operasi Boston Keratoprosthesis.
Dua pasien pertama Associate Profesor Ang adalah Adelyn Koh, seorang gadis Singapura berumur 11 tahun, dan Hoang Binh Minh, seorang balita berumur 22 bulan dari Vietnam yang merupakan pasien pertama dari prosedur.
Adelyn menderita Anomali Peter, suatu kondisi yang mempengaruhi lima dari setiap 100.000 orang. Dia dilahirkan dengan kornea buram dan buta sejak lahir. Adelyn pernah menjalani empat kali transplantasi kornea, yang kesemuanya gagal dalam beberapa bulan operasi, dan membuatnya tetap buta. Pada 14 November 2012, A/Prof Ang berhasil melaksanakan operasi Boston Keratoprosthesis (kornea buatan) dan rekonstruksi pada mata depannya. Sejak operasi, penglihatan Adelyn telah membaik. Dia sekarang bisa melihat gambar, bentuk dan warna, yang dia hampir tidak bisa melakukan sebelum operasi, dan berada di trek untuk perbaikan lebih lanjut dalam penglihatannya.
Binh Minh lahir dengan katarak kanan bawaan (lensa buram). Ia pernah menjalani operasi katarak dalam tiga bulan pertama hidupnya namun komplikasi semakin berkembang, dan dia membutuhkan operasi mata kedua untuk menghapus jaringan parut membran matanya. Dia mengalami kornea buram pada empat sampai lima bulan setelah operasi katarak awal dan membuat penglihatannya tetap tidak berfungsi.
Ia berhasil menjalani transplantasi Boston Keratoprosthesis dan rekonstruksi operasi mata pada tanggal 6 November 2012. Seperti Adelyn, kornea Binh Minh yang berkabut telah berhasil dihapus dan penglihatannya sudah membaik.
"Kebutaan kornea adalah penyebab utama kebutaan di dunia, dengan lebih dari 20 juta kasus di seluruh dunia," kata Associate Prof Ang dalam siaran pers yang diterima JPNN.
JAKARTA - Ahli Spesialis mata terkemuka di Singapura telah menjadi dokter pertama di Asia Tenggara yang berhasil melaksanakan operasi revolusioner
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?