Ahli Pangan Ingatkan Bahaya Bromat di Air Minum Kemasan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono mengingatkan bahaya Bromat di air kemasan.
Menurut dia, air minum dalam kemasan (AMDK) mengandung mineral-mineral yang terbawa dari dalam tanah dan menjadi tempat sumber airnya.
"Salah satu mineral yang terbawa itu adalah senyawa Bromida yang dalam proses ozonisasi berubah menjadi senyawa Bromat. Senyawa ini berbahaya jika masuk ke dalam tubuh, bisa menyebabkan karsinogenik,” jelas Hermawan Seftiono dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (6/3).
Ketua Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Trilogi ini mengutarakan air tanah yang menjadi sumber dari AMDK itu bisa saja terkontaminasi oleh berbagai bakteri dan mineral-mineral yang terkandung dalam tanah.
Oleh karena itu, ada 3 proses pemurnian yang dilakukan untuk pemurnian air tanahnya, di antaranya, proses ozonisasi, menggunakan sinar ultra violet atau UV, dan menggunakan membran filter.
“Yang umum dilakukan itu adalah proses ozonisasi untuk membunuh mikroba yang ada dalam air tanah itu. Sayangnya, ada pengaruh yang lain kalau misalnya ada kandungan Bromida pada air minum yang tidak baik untuk kesehatan,” tuturnya.
Dia menyebut mineral-mineral yang ada di dalam air tanah itu bermacam-macam, ada yang baik untuk kesehatan dan berbahaya.
Dia mencontohkan, mineral yang baik untuk kesehatan itu seperti Natrium dan Magnesium.
Ahli pangan mengingatkan bahaya Bromat di dalam air minum kemasan, ternyata bukan hanya BPA
- BPOM Temukan Boraks dalam Kerupuk Gendar saat Inspeksi Takjil di Semarang
- KAI Logistik Optimalkan Distribusi Air Mineral Dalam Kemasan
- Pakar Sebut Informasi Air Galon Sebabkan Kemandulan Pembodohan Publik
- Tarif Baru PAM Jaya Tetap Lebih Murah Dibanding Air Jeriken
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- DPRD DKI Dukung Program Water Purifier PAM Jaya