Ahli Psikologi: Penderita Endometriosis Butuh Support System
jpnn.com, JAKARTA - Ahli Psikologi Rika Vira Zwagery menceritakan pengalamannya saat menangani perempuan yang menderita endometriosis.
Menurut dia, sejumlah pasien endometriosis mengalami kecemasan, gangguan suasana hati, kehilangan kontrol diri, ketakutan, merasa tidak berdaya, pesimis, hingga depresi.
“Di tengah tekanan-tekanan yang mungkin mereka rasakan, dan pada saat bersamaan mereka harus menjalani pengobatan dalam waktu yang panjang, maka mereka akan cenderung mengalami stress bahkan depresi," kata Rika, Selasa (29/3).
Dia menegaskan keluhan fisik yang dialami penderita endometriosis akan berdampak pada kesehatan psikologis.
Kemudian, lanjut Rika, kesehatan psikologis akan memengaruhi gejala endometriosis.
Rika menambahkan perempuan yang menderita endometriosis harus didukung oleh pasangan, keluarga, rekan kerja, dokter, psikolog, dan komunitas pasien.
“Penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan yang baik antara pasien dengan support system-nya merupakan faktor protektif bagi kesehatan mental pasien endometriosis sehingga dapat memperbaiki kondisi mereka," tutur Rika.
Selain itu, penderita endometriosis juga perlu bergabung dengan komunitas agar lebih mudah mengakses informasi yang benar. (mcr9/jpnn)
Ahli Psikologi Rika Vira Zwagery menceritakan pengalamannya saat menangani perempuan yang menderita endometriosis.
Redaktur : Budi
Reporter : Dea Hardianingsih
- Dina Mariana Meninggal Dunia, Sahabat: Sudah Selesai Penderitaan Dia
- Pegi Setiawan Bebas, Psikolog Forensik Sebut Masalah Belum Tuntas
- Satu dari 10 Perempuan di Asia Menderita Endometriosis, Kenali Tanda & Gejalanya
- Psikolog Unibraw Anggap Ganjar Satu-satunya Capres Peduli Mental Health
- Faxtor Indonesia Dukung Potensi Industri Test Publisher
- Perempuan Wajib Tahu! Begini Penjelasan soal Penyakit Endometriosis