Ahli Saraf Australia Jelaskan Bagaimana Nama Mempengaruhi Hidup Seseorang
"Teori nominative determinism menyatakan adanya kecenderungan seseorang akan menekuni profesi atau mengambil keputusan hidup tertentu karena namanya," ujarnya.
Sebuah penelitian di tahun 2013, misalnya, menemukan orang yang bernama belakang "Brady" memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena bradikardia, atau penyakit denyut jantung lambat.
Sebuah artikel yang diterbitkan tahun 1996 juga mencatat beberapa contoh lain, misalnya dokter spesialis bernama 'Rash' (ruam), dokter spesial reumatologi bernama 'Knee' (lutut), dan psikiater bernama 'Couch' (sofa), karena biasanya pasien duduk di sofa saat mendapat layanan bersama psikiater.
"Contoh yang umum muncul di tengah dokter ahli saraf dan bedah saraf, di mana nama belakang mereka adalah 'Brain' [otak]," katanya.
"Jadi 'Brain' bukanlah nama belakang yang umum, namun dalam profesi sains, nama ini sering terdengar."
Pada intinya, Dr Rick mengatakan manusia secara tidak sadar menyukai hal-hal yang ada hubungannya dengan identitas mereka.
"Harus digarisbawahi bahwa sudah ada penelitian yang menemukan seberapa kuatnya teori nominative determinism ini," ujar Dr Rick dalam program radio Hack.
"Memang tidak sebesar itu pengaruhnya, namun sudah ada bukti hal ini mempengaruhi aspek kehidupan kita. Jadi nominative determinism baru sebuah teori, tapi dasarnya kuat."
Sebuah penelitian di tahun 2013, misalnya, menemukan orang yang bernama belakang "Brady" memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena bradikardia, atau penyakit denyut jantung lambat
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia