Ahli Teknik Sipil Kita Ciptakan Beton Bisa Terapung
”Kalau busa dari bahan sintetis cepat meletus. Jadi, tidak bisa tahan lama. Kurang stabil karena gelembungnya cepat pecah,” ungkap Rudy yang menjadi pegawai Pusjatan sejak 1995 itu.
Para peneliti memanfaatkan gelembung-gelembung busa untuk menciptakan ruang berongga dalam struktur mortar busa.
Nah, ruang berongga itu akhirnya tetap berisi udara meski sudah dalam cetakan beton atau dipakai untuk bahan penimbun. Jadilah timbunan ringan.
Ruang berongga tersebut secara otomatis juga mengurangi kebutuhan bahan pasir dan semen.
Bila biasanya dibutuhkan 1 kilogram (kg) pasir dan 1 kg semen, dengan busa itu, hanya diperlukan 0,8 kg pasir dan 0,8 kg semen. Perbandingannya secara umum 1 pasir : 1 semen.
Sedangkan 1 busa : 20–25 air. Jadi, 1 liter busa berbanding 20–25 liter air.
Kekuatannya ditentukan bisa menahan tekanan hingga 20 kilogram tiap sentimeter persegi. Itu dipakai untuk spesifikasi lapis fondasi.
Sedangkan lapis fondasi bawah bisa menahan tekanan hingga 8 kg.
Ahli teknik sipil kita menorehkan prestasi level dunia. Kreasi mereka diberi nama mortar busa.
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Mawardi-Anita Berjanji Membangun Infrastruktur Merata di Sumsel
- Kinerja Infrastruktur Pemkot Tangsel Diganjar Penghargaan Kementerian PU
- Debat Kedua Pilkada Balikpapan, Paslon 01 Fokus pada Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar
- Bertrasformasi Jadi Kota Metropolitan, Semarang Fokus Sediakan Infrastruktur Berkelanjutan