Ahli Teknik Sipil Kita Ciptakan Beton Bisa Terapung

Ahli Teknik Sipil Kita Ciptakan Beton Bisa Terapung
Rudi Febrijanto (tengah), Fahmi Aldiamar (kanan), Peneliti Mortar Busa di Pusat jalan dan jembatan (pusjatan), Selasa (4/4/2017) saat ditemui Laboratorium Geoteknik Pusjatan Kementerian PU di Bandung. FOTO : JUNEKA/JAWAPOS

Dibutuhkan waktu hampir setahun untuk merampungkan racikan bahan yang benar-benar bermutu dan siap pakai. Uji coba dalam skala lab tidak hanya sekali dua kali dilakukan.

Tapi, ratusan kali dengan berbagai kombinasi jenis pasir, semen, dan air. Peneliti dari Pusjatan yang terlibat dalam riset awal tersebut puluhan orang.

”Ramuan kami ini satu-satunya di dunia. Sekarang sedang didaftarkan untuk dapat paten,” ungkap Rudy bangga.

Dia menjelaskan, sebelum ramuan tersebut ditemukan, memang ada penelitian pada 2007.

Penelitian itu mendapatkan dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Bahkan, Pusjatan mendapatkan hibah foam compressor dari Jepang.

Kerja sama penelitian dengan Jepang tersebut juga bertujuan mendapatkan komposisi beton ringan berkualitas. Tapi, itu hanya penelitian dalam skala laboratorium.

Pernah uji coba campuran tanah, semen, dan busa, tapi tidak membuahkan hasil menggembirakan.

Racikan itu ternyata memperlihatkan retakan-retakan beton saat dicetak. Tentu tidak bagus untuk fondasi atau bahan timbunan yang semestinya bisa kuat dan tak retak.

Ahli teknik sipil kita menorehkan prestasi level dunia. Kreasi mereka diberi nama mortar busa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News