Ahli Teknik Sipil Kita Ciptakan Beton Bisa Terapung

Dalam pembangunan flyover Antapani, pihaknya butuh waktu dua bulan untuk mengurusi jaringan utilitas seperti kabel dan pipa di bawah tanah agar tidak tertabrak fondasi.
”Persiapan alat dan pembangunan paling hanya empat bulan,” jelas pria yang menjabat kepala Seksi Penyelenggaraan Balitbang Geoteknik Jalan Pusjatan itu.
Namun, sebelum mengaplikasikan pada flyover Antapani, teknologi mortar busa diuji coba di berbagai daerah.
Setelah selesai di lab, ramuan sempat dibawa untuk uji skala lapangan di Jembatan Kedaton, Cirebon, pada 2009.
Pengujian awal itu cukup sukses. Selanjutnya adalah uji coba pada 2010 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk penimbunan tanah lunak.
Pada 2011 dipakai untuk timbunan jembatan di Kepulauan Riau. Sedangkan pada 2013 dipakai untuk timbunan ringan area bekas longsoran di Lahat, Sumatera Selatan.
Akhirnya timbunan dengan mortar busa itu malah bisa dipergunakan untuk pelebaran jalan.
Tahun ini teknologi mortar busa yang dipadu baja lengkung juga disiapkan untuk menyelesaikan kemacetan di exit toll Brebes alias Brexit.
Ahli teknik sipil kita menorehkan prestasi level dunia. Kreasi mereka diberi nama mortar busa.
- BKBK Jadi Cara Herman Deru Dorong Percepatan Pembangunan Infrasturktur Lahat
- Gubernur Sumsel Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kabupaten/Kota lewat Bangubsus
- Tanjakan Kalipancur Semarang yang Retak Padahal Baru Jadi
- Retakan di Tanjakan Trangkil Gunungpati Semarang, Beton Menyembul Picu Kecelakaan
- Gubernur Herman Deru Tekankan Penyaluran Bangubsus untuk Pembangunan Infrastruktur
- Pemprov Jateng Siap Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk Bantuan Keuangan Desa