Ahli Toksikologi Unair Mengungkap 4 Fakta soal Nikotin, Bikin Melongo
Sebut saja produk tembakau alternatif seperti produk tembakau dipanaskan, rokok elektrik, dan juga kantong nikotin.
Dikarenakan tidak melalui proses pembakaran dan tidak menghasilkan asap, produk-produk alternatif ini memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok.
"Jadi, bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti, bisa beralih ke produk yang memiliki profil risiko yang lebih rendah ini," sarannya.
3. Produk tembakau alternatif katanya lebih rendah risiko dibanding rokok?
Masih berdasarkan penjelasan Shoim, dari aspek toksikologi, risiko seseorang terkena penyakit oleh paparan kimia sebanding dengan dosis paparannya. Jadi, makin tinggi dosis paparannya, makin besar pula risiko yang mengintai.
Secara umum, zat kimia dalam asap rokok dipilah menjadi tiga, yaitu partikulat, air, dan nikotin. Berat total partikulat dikurang dengan berat air dan berat nikotin disebut sebagai TAR. Di dalam TAR inilah zat-zat kimia yang disebut HPHC berada.
Seiring dengan perkembangan inovasi dan teknologi terbaru, hadir berbagai produk tembakau alternatif yang berhasil mengeliminasi proses pembakaran bersuhu tinggi melalui lewat teknik pemanasan dengan suhu yang tidak melebihi 350 derajat Celsius, sehingga tidak lagi menghasilkan TAR.
Suhu tersebut, ujarnya, cukup untuk menguapkan nikotin sehingga HPHC-nya menjadi lebih rendah daripada yang dihasilkan oleh rokok.
"Dengan demikian, profil risikonya pun jauh lebih rendah pula. Hal ini pun sudah dibuktikan secara kajian ilmiah," terang Shoim.
Ahli Toksikologi Unair mengungkapkan fakta-fakta soal nikotin, senyawa kimia alami yang jadi pro-kontra di kalangan masyarakat
- Kandidat Doktor Unair Ini Mendukung Langkah Presiden Jokowi Terkait RUU Perampasan Aset
- Pakar Kesehatan Sebut Nikotin Bukan Penyebab Kanker
- Pengamat: Program Bidang Kesehatan Ganjar-Mahfud Langsung Menyentuh Akar Masalah
- Kajian Ilmiah Produk Tembakau Alternatif Perlu Didukung Semua Pihak
- Benarkah Produk Tembakau Alternatif Lebih Rendah Risiko? Begini Kata Dokter Spesialis Paru
- Benarkah Nikotin Sebagai Zat Paling Berbahaya dalam Rokok?