Ahmad Basarah: Ahistoris kalau Ada Ormas Anti-Pancasila

Pasal 13 UU Partai Politik juga menegaskan bahwa partai politik wajib mengamalkan Pancasila.
Terhadap realitas otentik yang dihadapi bangsa Indonesia, Basarah mengajak seluruh peserta yang hadir untuk masuk dan menyelami alam pikiran pendiri bangsa yang sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.
Sejarah perjalanan bangsa merekam jelas, peran penting organisasi pergerakan.
Sebut saja Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Jong Java, Jong Celebes, hingga PNI berperan penting merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Jejaknya terlihat jelas dari Kongres Pemuda II atau Sumpah Pemuda 1928, hingga Proklamasi kemerdekaan 1945.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan kesepakatan para pendiri bangsa.
Ada peran penting Bung Karno, Bung Hatta, KH Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, A.A. Maramis, Latuharhary, dan yang lainnya.
"Inilah pelajaran penting yang bisa kami ambil. Jas Merah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah) dan Jas Hijau (jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama) saling melengkapi," ungkap Basarah.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menyatakan ahistoris jika ada ormas yang anti-Pancasila
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Lulusan CPNS dan PPPK 2024 Dongkrak Jumlah ASN Hingga 5,7 Juta Orang
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina