Ahmad Muzani: Belajarlah Pluralisme dari Orang Betawi

Menurut Muzani, masyarakat Betawi sangat terbuka dan menerima perbedaan suku, ras, dan bahasa. "Di Betawi (Jakarta) orang (pendatang) dari berbagai suku bisa hidup damai," ujarnya.
Muzani juga menilai masyarakat (orang) Betawi tidak pernah iri dengan orang dari daerah lain (pendatang). "Inilah contoh pluralisme masyarakat (orang) Betawi yang luar biasa," katanya.
Politikus Partai Gerindra ini menambahkan pada tahun 1945, penduduk Jakarta saat itu sekitar 500.000 jiwa. Sekarang, penduduk Jakarta diperkirakan sekitar 8 juta jiwa. "Orang Betawi senang menerima suku lain," ucapnya.
Karena itu, Muzani mengajak untuk belajar pluralisme dan toleransi dari masyarakat (orang) Betawi.
“Tidak usah jauh-jauh belajar tentang pluralisme, belajarlah dari masyarakat (orang) Betawi," tuturnya.
Sosialisasi Empat Pilar MPR ini, lanjut Muzani, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilakukan Forkabi.
“Sosialisasi ini untuk menanamkan kesadaran yang kuat tentang Pancasila pada anggota Forkabi agar sebagai warga negara memiliki bangsa ini," katanya.(adv/jpnn)
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai masyarakat Betawi memiliki toleransi dan pluralisme yang luar biasa.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina