Ahmad Yani: Pengetatan Remisi Penyebab Kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta
Jumat, 12 Juli 2013 – 21:41 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani menyayangkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2012 tentang Pengetatan Remisi. Menurut dia, PP itu menjadi salah satu faktor penyebab kerusuhan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.
Para tahanan yang ingin mendapat remisi, lanjut Yani, mencoba untuk berkelakuan baik. Namun adanya pengetatan remisi membuat mereka berpikir berkelakuan baik atau tidak, hasilnya akan sama saja. Padahal remisi itu dapat mengatasi persoalan kelebihan kapasitas di Lapas.
"Orang kalau berkelakuan baik ada harapan yang ingin ia dapatkan seperti remisi. Tapi dengan dihilangkan itu buat apa? Berkelakuan baik atau tidak hak-haknya sudak dihilangkan," ujar Yani di DPR, Jakarta, Jumat (12/7).
Politikus PPP itu menyatakan, PP itu bertentangan dengan Undang-undang tentang Permasyarakatan. Sebab, UU memberikan ruang dan kesempatan kepada terpidana untuk mendapatkan hak-haknya. "Manakala kita bicarakan napi mendapat hak-haknya maka tidak ada cluster," ucapnya.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani menyayangkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2012 tentang Pengetatan Remisi. Menurut dia, PP itu
BERITA TERKAIT
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya