Ahmadiyah Diserang Lagi
Pemerintah Dituding Tak Tegas, Tiga Orang Tewas
Senin, 07 Februari 2011 – 03:03 WIB

Sejumlah warga melindungi korban dari pihak Jemaat Ahmadiyah yang tak sadarkan diri akibat insiden bentrokan di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (6/2). Foto : JPPhoto
Namun hal itu bukan berarti tindakan semena-mena boleh dilakukan terhadap anggota Ahmadiyah. "Tidak ada kekerasan yang dibenarkan. Kalau mereka dicaci maki, dipukuli, dibunuh, diusir, dan rumahnya dirusak akan membuat mereka semakin fanatik," jelas dia.
Said mengatakan, solusinya adalah mengajak Ahmadiyah kembali ke Islam yang benar melalui dialog. Said optimistis anggota Ahmadiyah bisa menerima dengan baik ajakan untuk kembali ke ajaran Islam jika pemahaman mereka diluruskan. "Jika nabi palsu Mushaddeq saja bertaubat mengakui kekeliruannya maka mereka pasti bisa," jelas dia.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) H Amidhan menambahkan, kekerasan yang terjadi ini akibat pemerintah tidak tegas memberlakukan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pembubaran Ahmadiyah. Padahal harusnya jamaah Ahmadiyah mematuhi SKB pemerintah dan membubarkan diri dengan legawa. Tentunya, pemerintah harus menindak mereka yang menolak membubarkan diri.
"Telah ditetapkan jika Ahmadiyah tidak boleh mengajarkan ajarannya. Namun kenyataaannya Ahmadiyah tetap mengajarkan ajarannya," kritik dia.
JAKARTA - Ketidaktegasan pemerintah dalam menuntaskan polemik seputar pelarangan aliran Ahmadiyah di Indonesia memunculkan masalah baru. Sedikitnya
BERITA TERKAIT
- Kementerian ATR/BPN Berkomitmen Kejar 100 Persen Penyelesaian Sertifikasi Tanah
- Menerima Ancaman Pembunuhan, Dedi Mulyadi Yakin Warga Jabar Melindunginya
- MKD Jamin Bakal Menindaklajuti Aduan Rayen Pono yang Laporkan Ahmad Dhani
- TNI Pastikan Militer Jepang Ikut Super Garuda Shield 2025
- Kubu Hasto Minta KPK Buka CCTV Momen di Ruang Merokok yang Diklaim Wahyu Setiawan
- Hadirkan Pelaku Usaha Hingga Akademisi, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama