Ahok: 27 Ribu Penerima KJP tak Prosedur
jpnn.com - KASUS penyimpangan penggunaan dana Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) mencapai angka 27.000. Kondisi demikian membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa kecewa.
Sehingga dirinya menegaskan, akan mengevaluasi para penerima KJP. "Kita sudah temukan sekitar 27.000 penerima yang tidak melalui prosedur. Mereka ini yang membuat KJP bermasalah," ujar Ahok seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.comm), Senin (2/6).
Menurut Ahok, proses mendapatkan dana program KJP saat ini membuka peluang terjadinya penyalahgunaan. Pasalnya, dulu harus melampirkan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dari kelurahan terlebih dahulu.
Sedangkan saat ini harus melalui beberapa tahapan. "Dulu, untuk urus KJP mesti ada SKTM. Tapi sekarang terlebih dahulu oleh komite, orang tua, guru kelas, kepala sekolah, baru diputuskan siapa yang layak mendapat KJP. Kalau layak baru minta SKTM. Jadi jangan SKTM dulu, karena nilainya juga kita naikin," tandas Ahok.
Ia mengungkapkan, pembelian buku menggunakan dana KJP hanya dapat dilakukan pada saat penyelenggaraan pameran buku atau Jakarta Book Fair yang disertai bukti pembayaran. Itupun para siswa diminta membuat resume atas buku tersebut. "Siswa juga wajib membuat resume isi buku yang dibeli sebagai bukti bahwa buku tersebut sudah dibaca," tegas Ahok.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, pihaknya mencatat jumlah penerima KJP sebanyak 611.507 siswa, dengan total anggaran sebesar Rp 1,4 trilun. Namun dana yang tersedia di APBD DKI 2014.
Meski demikian, diperlukan penyesuaian siapa yang lebih tepat menerima KJP. "Proses verifikasi data KJP masih berlangsung. Kemungkinan yang menerima KJP tidak sampai sebanyak itu," tuturnya.
Di sisi lain, sejumlah kantor kelurahan terlihat kebanjiran sejumlah siswa bersama orang tua yang hendak memperbaharui SKTM. Surat tersebut merupakan salah satu syarat untuk mengambil dana KJP. Salah satunya di Kantor Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur yang terlihat banyak didatangi warga.
KASUS penyimpangan penggunaan dana Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) mencapai angka 27.000. Kondisi demikian membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS