Ahok Beda Pendapat dengan Jokowi soal Mobil Murah
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama berbeda pendapat dengan Gubernur Joko Widodo terkait kebijakan mobil murah. Wakil gubernur yang akrab disapa Ahok itu menilai kebijakan pemerintah pusat itu tidak akan menambah kemacetan di ibu kota.
“Saya tidak takut mobil murah membuat Jakarta tambah macet. Biasa saja,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (11/9).
Menurutnya, dampak buruk kebijakan mobil murah dapat dengan mudah diatasi. Caranya, dengan penerapan kebijakan pembatasan kendaraan seperti ganjil genap, electronic road pricing (ERP) dan zonasi parkir bertarif tinggi di tengah kota.
“Kita gunakan zonasi parkir mahal di tengah kota dan ERP. Misalnya kamu naik mobil murah, sanggup nggak bayar Rp 100.000 sekali lewat,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, pemerintah harus terlebih dahulu menyediakan angkutan massal yang memadai sebelum menerapkan pembatasan kendaraan. Pasalnya, tanpa adanya angkutan umum pembatasan kendaraan justru akan menyusahkan warga.
“Jadi intinya, transportasi umum diperbaiki dulu, kalau tidak kasihan warga tidak ada pilihan untuk transportasi,” pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama berbeda pendapat dengan Gubernur Joko Widodo terkait kebijakan mobil murah. Wakil gubernur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS