Ahok Belum Mau Memaafkan Dua Penghina Dirinya, Ternyata Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama belum mau memaafkan pelaku penghinaan terhadap dirinya, yaitu KS (67) dan EJ (47). Pria yang akrab disapa Ahok itu menginginkan proses hukum tetap berjalan saat ini.
Hal itu disampaikan kuasa hukum Ahok, Ahmad Ramzy. Sejauh ini, kata Ahmad, kliennya menginginkan kedua tersangka itu tetap diproses hukum.
"Biarkan polisi usut tuntas agar polisi mendalami siapa ini adminnya, dari siapa ini gambar, dan siapa yang mengedit. Jadi terlalu dini pencabutan laporan. Bapak (Ahok) memerintahkan ke saya untuk mendalami itu," kata dia saat dihubungi, Jumat (31/7).
Saat disinggung adanya permintaan maaf dari kedua tersangka yang salah satunya lanjut usia (lansia), Ahmad mengaku pihaknya belum puas.
Ahmad mengaku kliennya ingin mengetahui secara mendasar hal yang memotivasi pelaku.
"Jadi kan apa yang disampaikan oleh ibu berusia 67 tahun itu mengatakan enggak ada politik dan lain sebagainya, artinya biar polisi usut tuntas dulu," kata Ahmad.
Ahmad juga menegaskan belum mau menerima permintaan mediasi dari kedua tersangka yang termasuk kelompok Veronica Lovers itu. Ahmad menekankan, pihaknya saat ini tidak mencabut laporan polisi.
"Karena ini kan baru ditangkap dan penetapan sebagai tersangka. Jadi biarkan dulu polisi bekerja," kata Ahmad.
Basuki Tjahaja Purnama belum mau memaafkan pelaku penghinaan terhadap dirinya. Sejumlah alasan diungkapkan pengacara Basuki sehingga belum mau menempuh jalur mediasi.
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Ahok-Anies Akrab Mengobrol di Balai Kota, Siapkan Kejutan di 2025
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok