Ahok Bikin PDIP Ditinggal Pemilih, Masa Sih?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai penurunan elektabilitas PDIP belakangan ini belum signifikan. Apalagi, jika dikaitkan dengan bergabungnya Ahok.
Namun, Ray tetap menyarankan partai pemenang pemilu 2014 itu tetap waspada supaya elektabilitasnya tidak merosot lebih jauh.
"Jadi saya pikir itu meskipun begitu harus ada langkah yang dilakukan oleh PDIP, tapi belum bisa dijelaskan gara gara (Ahok) itu mereka turun, biasa saja dalam konteks ya biasa sebulan naik sedikit, kemudian turun sedikit," kata Ray kepada wartawan, Minggu (24/2).
BACA JUGA: Tiga Penyebab Elektabilitas PDIP Anjlok, Salah Satunya Ahok
Menurut, Direktur Lingkar Madani tersebut, pemilih muslim juga memahami bergabungnya Ahok ke PDIP. Pasalnya, partai berlambang banteng itu dekat dengan Ahok dan salah satu. parpol pengusung Ahok di Pilgub 2012 dan 2017 lalu.
"Mereka pemilih muslim itu kan sudah tau dari awal bahwa hubungan Ahok dengan PDIP cukup erat, jadi sebetulnya tidak ada unsur keterkejutan jika Ahok masuk dalam PDI Perjuangan. Karena memang sudah dari awal PDIP dan Ahok erat ya," terang Ray Rangkuti.
Untuk diketahui, survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas PDIP menurun tajam beberapa bulan terakhir. Saat ini elektabilitas PDIP tinggal 22,9 persen.
"Penurunan tajam capaian elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih muslim ke partai-partai nasionalis lainnya," ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (22/2).
Bergabungnya Ahok disebut-sebut jadi penyebab merosotnya elektabilitas PDIP belakangan ini
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP