Ahok Bimbang, Ganjil Genap Mungkin Dibatalkan
Rabu, 03 April 2013 – 04:44 WIB
"Ganjil genap hanya menguntungkan salah satu pihak. Ada juga, orang beli mobil lebih banyak," tegasnya.
Lebih lanjut, Ahok juga mengkritik Ditlantas Polda Metro Jaya yang sudah mempersiapkan fasilitas loket penukaran pelat agar pemilik kendaraan bisa menukarkan kendaraan. Ahok menilai langkah Ditlantas terlalu tergesa-gesa. "Itu hak polisi dong. Kalau polisi sudah mulai tukar, maka kita makin lama kajiannya," terangnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta ganjil genap diyakini bisa mengurai kemacetan di Jakarta hingga 40 persen. Terutama di jalan-jalan protokol. Kini kendaraan yang melintas mencapai 262.313.31 unit per jam. Bila sistem ini berjalan, diprediksi jumlahnya akan berkurang menjadi 121.567.28 unit. Setiap satu jam jumlah kendaraan pribadi yang beredar berkurang 140.746.02 unit dengan kondisi itu, mobil atau motor bisa melaju sampai 41,2 km per jam yang sebelumnya hanya 20,8 km per jam. (wok)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, makin bimbang memutuskan penggunaan sistem ganjil genap, dalam penanganan kemacetan di Ibukota.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS