Ahok Buka Balai Kota Untuk Umum, Ini Ruangan yang Bisa Dilihat
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membuka Balai Kota untuk umum pada akhir pekan. Dengan begitu, masyarakat bisa melihat-lihat sejumlah ruangan di sana.
"Ya di malam akhir pekan, warga bisa duduk-duduk di sini (Balai Kota) nikmatin, lihat Monas dari sini, ada taman, terus bisa naik ke lantai 3 lihat seluruh Jakarta kayak apa. Ya gitu," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (4/9).
Ruangan yang bisa dikunjungi di antaranya Balairung dan ruang foto mantan Gubernur. Sedangkan ruangan yang tidak bisa dilihat oleh masyarakat adalah ruang rapim dan ruang kerja Ahok. "Tempat saya (ruang kerja) enggak buka, karena saya khawatir banyak berkas," ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan mengerahkan pengamanan dalam (Pamdal) untuk menjaga keamanan pada saat kunjungan warga. Selain itu, ada fasilitas CCTV untuk pengawasan. "Kalau ada gerak-gerik mencurigakan ya kami tangkap," ujarnya.
Ahok pun mengizinkan pedagang kaki lima (PKL) masuk ke lingkungan Balai Kota pada saat kunjungan dari masyarakat. Syaratnya, makanan yang dijual PKL harus lolos pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Ahok meminta masyarakat dan pedagang harus menjaga kebersihan pada saat kunjungan ke Balai Kota. "Kami aturin. Enggak boleh buang sampah sembarangan," tutur Ahok. (gil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membuka Balai Kota untuk umum pada akhir pekan. Dengan begitu, masyarakat bisa melihat-lihat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS