Ahok Dapat Dukungan Untuk Pimpin IKN, Mujahid 212 Merespons Begini
jpnn.com, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapat dukungan dari sejumlah masyarkat Kalimantan Timur untuk bisa menjadi pemimpin ibu kota negara (IKN) yang baru.
Ahok yang kini menjadi Komisaris Utama Pertamina itu dinilai sebagai tokoh nasional yang paling mampu menjadi kepala Badan Otorita IKN karena pengalamannya menjadi pemimpin daerah.
Namun, Mujahid 212 tetap menolak hal tersebut. Pasalnya, mereka menilai Ahok merupakan sosok yang tak kredibel menjadi pemimpin Badan Otorita IKN.
"Kelompok atau golongan apa pun silakan mendukung terhadap calon pimpinan penyelenggara negara. Itu merupakan hal yang biasa di negara Indonesia yang sistemnya demokrasi,” kata salah satu Mujahid 212 Damai Hari Lubis, Kamis (19/3).
Damai pun meminta agar dukungan itu harus objektif, bukan subjetif. Selain itu, dukungan harus disertai data bahwa Ahok memang benar-benar bersih dari tindakan korupsi.
“Kami mujahid 212 menolak Ahok berdasarkan temuan BPK. BPK adalah lembaga negara yang kredibel, audit mereka tentunya berdasarkan data berikut fakta dan hasilnya tentu adalah sah secara hukum,” tegas Damai.
Atas dasar temuan BPK itulah mujahid 212 menolak Ahok menjadi pimpinan IKN. Damai pun memastikan penolakan bukan karena faktor like and dislike.
“Ahok tidak memenuhi beberapa asas yang ada dalam UU RI. Nomor 28 1999 tentang Penyelenggara Negara Bebas dan Bersih Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,” tandas dia.(cuy/jpnn)
Mujahid 212 tetap menolak Ahok menjadi pemimpin ibu kota negara (IKN) yang baru.
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Jembatan Pulau Balang Jadi Ikon Baru IKN, Diperkuat Cat Propan
- Jika Rencana Pindah ke IKN 2028 Hanya Omon-omon, Inilah Dampaknya