Ahok Dapat Titipan dari Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan yang tegas, untuk perusahaan pelat merah itu dalam mengawal program pemerintah.
"Pesannya jelas. Tadi juga sudah dijelaskan Ibu (Dirut Nicke Widyawati), presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," kata Ahok.
Hal itu disampaikan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, usai rapat perdana sebagai Komut Pertamina dengan Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12) sore.
Ahok menjelaskan bahwa Jokowi betul-betul memantau pelaksanaan program pemerintah di Pertamina. Salah satunya terkait bahan bakar minyak (BBM) maupun LPG bersubsidi.
"Beliau (presiden) akan monitor siapa yang sebetulnya dapat subsidi karena selama ini kan habis, habis, habis," kata suami Puput Nastiti Devi itu.
"Tugas saya bukan campuri bisnis Pertamina, tetapi manajemen. Saya komut," sambung Ahok mengakhiri penjelasannya.
Sementara itu, Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyebut rapat itu membicarakan kesiapan implementasi B30. "Tadi kami sampaikan ke Pak Presiden kesiapan untuk penerapan B30. Jadi kami akan jalankan. Semuanya sudah siap penerapan B30 di semua SPBU," jelasnya.
Kemudian, Nicke juga melaporkan perkembangan soal kilang dan pembangunan pabrik petrokimia yang menjadi program pertamina dan pemerintah. Terakhir masalah digitalisasi SPBU.
Ahok kembali menegaskan bahwa tugasnya sebagai Komut bukan mencampuri bisnis Pertamina, tetapi soal manajemen.
- Sejumlah Alasan Pagar Laut di Tangerang Tidak Ada Hubungannya dengan Jokowi
- Pertamina Komitmen Menjaga Suplai Energi untuk Mendukung Pelaksanaan Program MBG
- ISeaM Desak Jokowi Bertanggung Jawab Atas Keppres PSN PIK 2
- Pakar IPB Nilai Pengembangan Bioavtur dari Minyak Jelantah, Program Luar Biasa Pertamina
- Pertamina Optimalkan Perlindungan Perempuan & Anak Lewat program TJSL
- Digitalisasi Pertamina Kunci Efisiensi, Memperkuat Ketahanan dan Swasembada Energi