Ahok: Daripada Hukuman Mati Mending Seumur Hidup Tanpa Remisi
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku pernah membicarakan soal hukuman mati terpidana kasus narkoba dengan Presiden Joko Widodo. Ia menyarankan agar hukuman mati diubah menjadi seumur hidup dan tidak boleh mendapatkan remisi.
"Saya bicarakan hukuman mati. Saya bilang pada pak presiden walau dalam undang-undang ada hukuman mati kenapa kita tidak ubah jadi hukuman seumur hidup ini tidak bisa dapat remisi. Tapi orang dihukum seumur hidup tidak bisa dapat remisi," kata Ahok saat memberikan sambutan di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta, Sabtu (28/2).
Namun, Ahok menambahkan apabila pelaku tetap menggunakan dan mengendalikan narkoba di dalam lembaga permasyarakatan, maka hukuman mati harus segera diberikan kepadanya.
"Dia main narkoba, di dalam lapas dia masih mengendalikan narkoba, maka langsung minggu itu juga ditembak mati, langsung dieksekusi. Jadi kalau di dalam masih main juga langsung dieksekusi," ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menyatakan apabila si pelaku betul-betul ingin berubah, maka dia harus diberikan kesempatan hidup. "Mungkin yang hidup di lapas itu biar menjadi orang yang baik dan menyadarkan orang yang masuk," ujarnya
Dengan begitu, Ahok mengungkapkan orang yang sudah lebih lama berada di dalam tahanan, bisa menyadarkan orang yang baru masuk penjara. "Jadi ada satu nyawa yang dipakai untuk sadarkan yang khilaf daripada dihukum mati," imbuhnya.
Hanya saja, Ahok menjelaskan untuk merealisasikannya diperlukan peraturan pemerintah pengganti undang-undang. "Saya tidak setuju hukuman mati, kalau hukuman seumur hidup sebagai efek jera harus dilakukan tanpa remisi," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku pernah membicarakan soal hukuman mati terpidana kasus narkoba dengan Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Lantik Satgas Crew 8, Wamentrans Optimistis Indonesia Swasembada Pangan
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Ketua Dekopin Nurdin Halid: Program Makan Gratis Sejalan dengan Cita-Cita Koperasi
- Harga Bahan Pokok di Jakbar Mulai Naik Jelang Nataru