Ahok Didorong Jadi Kepala Otorita IKN, PSI Bereaksi, Simak

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara PSI Ariyo Bimmo menilai wajar nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disodorkan sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Sebab, Komisaris Utama Pertamina itu dinilai berhasil ketika memimpin DKI Jakarta.
"Sebagai warga Jakarta, saya tentu merasakan berbagai perubahan signifikan ketika Pak Ahok jadi gubernur dan yang terutama ialah kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan," beber Ariyo melalui layanan pesan, Senin (31/1).
Menurut Ariyo, sangat sulit memimpin Jakarta dengan semua kompleksitas mulai dari macet, banjir, hingga pelayanan publik.
Namun, kata dia, Ahok sukses membentuk karakteristik Jakarta menjadi provinsi yang ramah terhadap pelayanan publik.
Menurut dia, pembentukan karakteristik itu diharapkan bisa terjadi di IKN Nusantara melalui penunjukan Ahok. Terlebih kota baru tersebut menjadi cerminan bagi Indonesia.
"Tentu sangat menarik membayangkan Pak Ahok, atau siapa pun yang dipilih Presiden, meletakan dasar yang kuat untuk membentuk sebuah kota masa depan yang mencerminkan namanya, Nusantara," beber Ariyo.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memandang nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan sejumlah kader partai berlambang banteng moncong putih itu memenuhi syarat mengelola IKN.
"Siapa yang akan diputuskan, itu kami serahkan kepada Presiden Jokowi," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/1).
Juru Bicara PSI Ariyo Bimmo menilai wajar nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disodorkan sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara. Sebab, Komisaris Utama Pertamina itu dinilai berhasil ketika memimpin DKI Jakarta.
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Hadiri Acara Prapelepasliaran Orang Utan, Menhut: Jadi Ajang Evaluasi Kinerja