Ahok, Gubernur Etnis Tionghoa Kedua

Ahok, Gubernur Etnis Tionghoa Kedua
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: Indopos/dok.JPNN

Ahok memutuskan terjun ke dunia politik pada 2003. Awalnya dia bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin Dr Sjahrir. Dengan kampanye menolak memberikan uang kepada rakyat, dia terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2004–2009.

Setelah tujuh bulan menjadi anggota DPRD, muncul banyak dukungan dari rakyat yang mendorong Ahok menjadi bupati. Secara mengejutkan, dia berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi bupati Beltim periode 2005–2010. Padahal, Beltim dikenal sebagai daerah basis Masyumi yang juga kampung halaman Yusril Ihza Mahendra.

Saat menjadi bupati Beltim, Ahok melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis sampai SMA, dan mengaspal jalan sampai ke pelosok. Selama menjadi bupati, dia dikenal sebagai sosok yang anti sogokan.

Dia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sampai 20 persen.  Dengan begitu, dia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

Kesuksesan itu terdengar ke seluruh Bangka Belitung (Babel) dan mulailah muncul suara-suara untuk mendorong Ahok maju sebagai gubernur pada 2007.

Kesuksesannya di Beltim tecermin dalam pemilihan gubernur Babel ketika 63 persen warga memilih Ahok. Sayang, karena banyaknya manipulasi dalam pemungutan dan penghitungan suara, dia gagal menjadi gubernur Babel.

Dalam Pemilu Legislatif 2009, dia maju sebagai caleg dari Golkar. Meski ditempatkan di nomor urut empat dalam daftar caleg (padahal di Babel hanya tersedia tiga kursi), dia berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR berkat perubahan sistem pembagian kursi dari nomor urut menjadi suara terbanyak.

Pada 2012 nama Ahok kian mencuat karena dipilih Jokowi sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Setelah melalui dua tahap pilkada, pasangan Jokowi-Ahok ditetapkan sebagai pemenang dan dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012–2017 pada 15 Oktober. (riz/ken/dyn/oni/c10/kim)

JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Jumat (14/11) resmi diumumkan naik menjadi gubernur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News