Ahok Ingin Premi KJS Naik
Senin, 20 Mei 2013 – 13:41 WIB
JAKARTA - Rendahnya standar tarif klaim bukanlah satu-satunya masalah Kartu Jakarta Sehat (KJS). Premi yang ditetapkan pemerintah provinsi pun dinilai mencekik bagi pihak swatsa.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T.Purnama. Wagub yang biasa disapa Ahok itu menuturkan, sejak awal pihak swasta sudah mengeluhkan premi yang hanya Rp 23 ribu.
"Sebenarnya dari awal, rumah sakit sudah bilang, 'tidak bisa masuk Pak 23 ribu'. Dia bilang ke kita kalau 23 ribu kita batalin," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/5).
Menurut Ahok, premi Rp 23 ribu itu ditentukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Tarif ini harus diikuti karena KJS adalah pilot project penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Pemprov DKI sendiri sejak awal mengusulkan premi Rp50 ribu namun ditolak.
JAKARTA - Rendahnya standar tarif klaim bukanlah satu-satunya masalah Kartu Jakarta Sehat (KJS). Premi yang ditetapkan pemerintah provinsi pun dinilai
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS