Ahok: Itu Tuduhan yang Biasa Otak Maling
jpnn.com - KEBON SIRIH - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak mempermasalahkan rencana DPRD DKI membuat tim hak angket baru khusus menyelidiki soal pengelolaan corporate social responsibility (CSR) di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Bagus dong. Saya enggak pernah terima CSR. Coba lihat, semua CSR, kenapa dari dulu saya begitu ketat, CSR tidak boleh kasih kepada kami dalam bentuk kontan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (16/3).
Soal tudingan terkait Ahok Center, mantan Bupati Belitung Timur itu menyebut hal tersebut tidak berdasar. Ia pun menjelaskan Ahok Center adalah buatan para relawan.
"Cari aja seluruh dunia, mana ada Ahok Center. Itu cuma relawan yang saking semangat ngawasin CSR ke Rusun pas banjir," tutur Ahok.
Kemudian, Ahok menambahkan pengawasan dari relawan dicatat oleh Dinas Perumahan dengan nama Ahok Center.
"Namanya juga relawan, ngawasin sampai apa enggak barangnya. Lalu mereka pakai nama Ahok Center. Lalu dicatat lah dari Dinas Perumahan mitranya Ahok Center. Karena di lapangan yang suka ngawasin itu Ahok Center," ucapnya.
Ahok mengungkapkan aset yang diterima sudah diaudit oleh BPKP DKI. Berdasarkan hasil audit, kata dia, tidak ada yang salah dengan penerimaan aset itu.
"Itu sudah diaudit BPK kok. Jadi itu tuduhan yang biasa otak maling, dia kira gua juga maling kayak dia, tahu enggak. Padahal dia enggak tahu, gua mah beda hidupnya! Saya mah dari dulu bersih!" tandasnya.
KEBON SIRIH - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak mempermasalahkan rencana DPRD DKI membuat tim hak angket baru khusus menyelidiki
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS