Ahok Lagi Cari Panggung
jpnn.com - GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencak-mencak saat listrik di kawasan Waduk Pluit, Senin (9/2) dimatikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Ahok pun menuding PLN biang kerok yang menyebabkan pompa air di waduk itu tidak bisa dioperasikan, yang akhirnya banjir meluap hingga sekitar Istana Negara.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PLN Sofyan Basir juga nampak berang. Ia menyayangkan pernyataan Ahok yang justru malah memojokkan PLN.
Lalu apa sudah ada pembicaraan dengan Pemprov DKI untuk menjelaskan pemadaman tersebut? Apa langkah yang akan PLN lakukan untuk mengantisipasi hal yang serupa? Berikut petikan wawancara reporter JPNN.com, Yessy Artada di Jakarta beberapa hari lalu.
Gimana perasaannya Pak, dituduh menjadi biang kerok penyebab banjir oleh Ahok?
Ya tentu kami kaget.
Ada berapa gardu yang dipadamkan PLN saat itu?
Dari 17.000 gardu seluruh Jakarta dan Tangerang, 625 gardu dipadamkan saat puncak banjir terjadi (Senin, 9/2) lalu. Beberapa wilayah yang terkena dampak pemadaman daerah Marunda, Cikupa, Kebon Jeruk, Tanjung Priok, Menteng dan Cempaka Putih.
Tanggapan Anda terhadap pernyataan Ahok?
Memang ada beberapa hal yang agak kontradiksi dari statement Pak Ahok, PLN memang betul mematikan waduk Pluit pada hari Senin jam 11 hingga jam 13, itu hampir dua jam. Sedikit gambaran bahwa waduk Pluit itu letaknya di bibir pantai dan banyak sekali gardu yang sudah kebanjiran. Karena Waduk Pluit ada di pinggir gardu induk Muara Karang, sehingga butuh 18 gardu distribusi. Kebetulan Gardu Pluit ada di posisi gardu 2, 3 dan 4, dan di kawasan gardu 8-17 banyak yang terkena banjir, maka langsung kami matikan.