Ahok: Laporan BPK Itu Menipu!

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan rasa terima kasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena sudah dimintai keterangan terkait penyelidikan pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras pada Selasa (12/4). Dengan begitu, menurutnya, masalah itu menjadi lebih jelas.
"Saya terima kasih sama KPK kemarin. Kalau saya enggak dipanggil, jadi liar di luar, seolah-olah saya bersalah," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/4).
Kasus itu mencuat dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI 2014. Menurut data BPK Jakarta harga lahan yang dibeli jauh lebih mahal, sehingga merugikan keuangan daerah sebesar Rp 191 miliar.
Namun, Ahok menyatakan, temuan BPK tidak masuk akal. Ia mencontohkan terkait perbandingan harga tanah yang dibeli PT Ciputra Karya Utama dengan Pemprov DKI.
"Yang dilaporkan BPK itu enggak masuk akal. Yang Ciputra tuh belinya harga pasar, kalau pakai NJOP benar. Saya beli harga NJOP. Kalau dibandingkan harga pasar saya lebih murah," ucapnya.
Karena itu, Ahok menyebut, laporan BPK tidak fair. "Berarti kamu udah enggak fair, menipu. Laporan BPK itu menipu," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan, BPK mempertanyakan mengenai pembelian lahan RS Sumber Waras di Jalan Tomang Utara karena tidak sesuai dengan NJOP.
Ahok menyatakan, pembelian lahan RS Sumber Waras sudah sesuai harga NJOP yang dibedakan berdasarkan zona lokasi. NJOP ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi