Ahok Larang Ondel - Ondel Ngamen di Jalan

Ahok Larang Ondel - Ondel Ngamen di Jalan
Ahok Larang Ondel - Ondel Ngamen di Jalan
Ahok bertekad terus menertibkan segala bentuk cara mencari nafkah dengan meminta-minta. Termasuk, meminta-minta dengan menggunakan ondel-ondel. Dia sudah menginstruksi dinas sosial (dinsos) untuk mendata warga yang berisiko menyandang persoalan sosial. Selanjutnya, mereka diberikan tempat tinggal dan pekerjaan yang sesuai dengan bakat mereka. Dengan demikian, tidak ada lagi warga yang mengamen dengan cara apa pun di Jakarta. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budiman akan mencari solusi terbaik agar ondel-ondel tidak digunakan untuk mengamen. Dia menyatakan telah lama memikirkan hal itu. Sebab, ondel-ondel yang dijadikan alat mengamen akan menurunkan nilai seni, estetika, dan budaya daerah. ''Ini (ondel-ondel) memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, harus dipertahankan,'' jelasnya.

Menurut Arie, di luar negeri beberapa alat kesenian dan kebudayaan memang biasa digunakan untuk mencari nafkah. Namun, pengamen di sana lebih tertata dan tertib. Warga luar negeri sangat menghargai nilai seni dan budaya lokal. Karena itu, kehadiran pengamen di sana tidak mengganggu warga. ''Kalau di Jakarta, sangat menggangu lalu lintas karena mereka me­ngamen di tengah jalan." 

Arie berencana melibatkan para tokoh Betawi untuk membahas nasib ondel-ondel. Harapannya, solusi yang diberikan pemprov tidak merugikan warga yang mengais rezeki dengan ondel-ondel. ''Konsep di luar negeri perlu kita tiru, bentuknya seperti apa akan kita bahas." (fai/oni/c23/any) 

 

JAKPUS - Banyaknya pengamen yang mengenakan kostum ondel-ondel di jalanan Jakarta membuat pemprov gerah. Akhirnya, mereka mengeluarkan peraturan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News