Ahok Manjakan PNS dengan Gaji Gendut, untuk Beli Genset Pelit
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencak-mencak saat listrik di kawasan Waduk Pluit mati yang berdampak pompa air tidak bisa dijalankan.
Ahok pun menolak saran Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar Pemprov DKI agar membeli genset, untuk antisipasi pemadaman listrik saat terjadi banjir di Jakarta.
Tokoh Muda Muhammadiyah, Ma'mun Murod Al Barbasy merasa heran dengan sikap Ahok itu.
"Kenapa menolak? Padahal bagi Pemprov DKI tentu bukan hal sulit untuk beli genset. Wong untuk naikkan gaji PNS-nya yang fantastis saja bisa, masak untuk kepentingan publik dan urgent tak bisa memenuhinya," ujar Ma'mun kepada RMOLJakarta (Grup JPNN), Jumat (13/2).
Ma'mun yakin, langkah PLN mematikan listrik di wilayah banjir tentu dengan pertimbangan cermat dan berdasar SOP (Standard Operating Procedure). Ahok, tutur dia, mestinya paham hal itu.
Sebelumnya, usulan PLN agar Pemprov DKI Jakarta memasang genset sebagai sumber energi bagi pompa air di kawasan ibukota, dianggap tidak perlu oleh Ahok.
Ahok, lebih memilih untuk membeli pompa air yang baru, dibandingkan dengan harus mengeluarkan biaya untuk penyediaan bahan bakar genset di Jakarta.
Jika genset menjadi sumber energi bagi pompa air, jelas Ahok, maka Pemprov DKI membutuhkan dana minimal Rp45 juta, hanya untuk membeli bahan bakar pompa air di satu wilayah.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencak-mencak saat listrik di kawasan Waduk Pluit mati yang berdampak pompa air
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS