Ahok Masih Dijagokan, Fahri Hamzah: Sudahlah

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merespons santai hasilsurvei Indikator Politik Indonesia pimpinan Burhanudin Muhtadi yang menyatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok layak menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Menurut Fahri, sebaiknya pembahasan tentang Ahok dihentikan.
Fahri mengatakan, bagaimanapun Ahok sudah menjadi narapidana. Di sisi lain, Indonesia punya banyak tokoh yang bisa dijagokan.
“Orang juga lagi menjalani masa (hukuman, red), mohon maaf ini tidak etis, tidak enak disebut tapi disebutnya kan narapidana. Jadi itu sudahlah, Indonesia ini banyak sekali jagoan-jagoannya,” ujar Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/10).
Dia menambahkan, menghadirkan banyak tokoh untuk menjadi calon pemimpin merupakan cita-cita reformasi 19 tahun silam. Legslator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meyakini Indonesia memilki banyak orang yang jago dalam bekerja tapi tak berbicara.
“Percaya dirilah, kita bahwa sumber kepemimpinan itu banyak, terutama nanti yang akan membebaskan kita dari beban-beban masa lalu,” ungkap Fahri.
Dia justru membayangkan format kepemimpinan baru Indonesia mendatang merupakan imajinasinya tentang masa depan negeri yang terbebas dari sisa utang masa lalu. Sehingga, sambung Fahri, Indonesia betul-betul melangkah tanpa terus ditarik-tarik dari belakang.
“Kita ingin sebetulnya pemimpin yang kakinya tidak ditarik dr belakang sehingga dia bisa membawa kita terbang lebih jauh ke depan,” kata Fahri.(boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, bagaimanapun Ahok sudah menjadi narapidana. Sementara Indonesia masih punya banyak tokoh yang bisa dijagokan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar