Ahok Masih Unggul, Pengamat: Jangan Arogan!

jpnn.com - JAKARTA - Nama petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih diunggulkan dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta. Namun demikian, Ahok diingatkan untuk tidak bersikap arogan.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan Ahok tidak bisa petantang petenteng karena ibaratnya dalam bahasa Jawa ia sudah dipangku mati.
Nasib Ahok pun kini berada di tangan tiga partai politik yang mengusungnya, yakni Golkar, Nasdem dan Hanura. “Ahok harus selamatkan dukungan,” kata Hendri saat diskusi bertajuk “Tensi Tinggi Pilkada DKI” di Jakarta, Sabtu (13/8).
Ia menambahkan, kalau bisa Ahok harus mendapat dukungan dari partai politik lain selain tiga yang sudah ada. Usaha ini, kata dia, harus dilakukan Ahok. Sebab, kalau di antara tiga partai ini menarik dukungan, maka Ahok tidak akan bisa ikut kompetisi Pilkada DKI Jakarta.
"Kalau ada yang menarik dukungan, jangankan jadi gubernur, ikut kompetisi juga dia tidak bisa,” kata Hendri.
Hendri menilai saat ini Ahok juga sebenarnya menyadari bahwa posisinya tidak aman. Ia berharap tiga partai pendukung Ahok tetap kompak.
"Ahok masih deg-degan. Dia sekarang dipangku mati oleh partai pengusungnya,” ujar Hendri.(boy/jpnn)
JAKARTA - Nama petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih diunggulkan dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta. Namun demikian, Ahok diingatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heikal Safar Apresiasi Prabowo yang Memilih Aktivis HMI untuk Jabatan Penting di Pemerintahan
- PKS Gelar Pawai Sepeda, HNW Ajak Umat Siapkan Fisik untuk Ramadan
- Soal Program Remaja Bernegara, Wantim NasDem Bicara Pentingnya Pendidikan Politik
- Bertemu Wagub Erwan Setiawan, Bamsoet Dukung Pemekaran Daerah di Jawa Barat
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang