Ahok Pastikan Penggusuran Warga Bidara Cina
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan menggusur kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Nantinya, warga akan direlokasi ke rumah susun.
"Saya kira kalau enggak bulan ini, bulan depan pasti kami bongkar. Karena kami enggak bisa tunda ya," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Selasa (8/9).
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, Pemprov DKI mengalami persoalan untuk melakukan penggusuran di kawasan yang kerap terkena banjir itu. Persoalan itu berupa sertifikat tanah para warga.
"Bidara Cina itu mereka membuat rumah di atas tanah DKI ada sertifikat, di atas tanahnya Bumi Putera dan ada di atas tanah milik pribadi, namanya Hengky," ungkap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok memastikan, Pemprov DKI akan memberikan ganti rugi warga yang memiliki sertifikat. Namun, ia juga meminta Hengky untuk memberikan ganti rugi kepada warga yang rumahnya digusur.
"Makanya kami kan mesti ganti yang sertifikat. Kami sudah bilang sama Hengky, duitnya itu ya kamu kasih lah uang kerahiman ke orang yang sudah terlanjur buat bangunan di atas tanah kamu. Nah, katanya dia mau," ujar Ahok.
Penggusuran sejumlah pemukiman di Bidara Cina dilakukan terkait proyek sodetan Ciliwung-KBT yang akan melintasi wilayah itu. Namun, rencana itu masih terkendala karena persoalan status tanah dan ganti rugi yang diminta warga. (gil/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan menggusur kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Nantinya, warga akan direlokasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS