Ahok, Pejabat tapi Bergaya Jagoan
jpnn.com - JAKARTA - Mundurnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok dari Partai Gerindra menuai pro dan kontra dari publik.
Pasalnya, sikap pria yang sebentar lagi akan menjadi gubernur sepeninggal Joko Widodo yang akan menjadi presiden justru akan menjadi bom waktu yang dapat mengganjal kesuksesannya memimpin ibukota ini.
Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menilai Ahok ini diibaratkan ‘jagoan’ yang lupa jati dirinya.
“Bukannya sikap-sikap jagoan yang mengesankan dirinya sebagai sang ‘pemberani. Ini akan mengesankan hal sebaliknya tentang Ahok yang sejak awal Pilkada DKI 2012 sebenarnya menimbulkan kontroversi di DKI Jakarta,” kata Siti Zuhro kepada INDOPOS (Grup JPNN) di Jakarta, kemarin (10/9).
Ahok telah menolak sikap partainya, Gerindra, yang ikut mendukung adanya Rancangan Undang-Undang tentang pemilihan kepala pemilihan kepala daerah ( RUU Pilkada) yang menolak adanya pemilihan langsung.
Atas sikap Ahok itu, menurut Siti Zuhro atau yang akrab disapa Wiwieq ini, mestinya sebagai pejabat publik, Ahok tak perlu mengesankan seperti sang petarung.
Ahok pun seharusnya dapat sampaikan dan selesaikan uneg-unegnya itu di internal partai, tak perlu melibatkan publik dalam urusan kemundurannya dari Gerindra.
“Ahok sebaiknya fokus saja ke urusan-urusan yang menjadi domainnya di Pemprov DKI. Jakarta kan telah ditinggalkan Jokowi, mestinya jangan ditambah lagi beban politik di DKI Jakarta dengan konflik dirinya dengan Gerindra. Kematangan, keteladanan Ahok diperlukan sebagai pejabat publik, bukan malah sebaliknya seperti jagoan,” cetusnya.
Sikap Ahok yang terus ‘meloncat’ ini bagi Wiwieq juga dinilai memberikan contoh politik yang buruk. Meski begitu, ia mengaku bahwa yang dilakukan oleh Ahok ini harus menjadi pelajaran bagi parpol yang ada di negeri ini untuk memberikan bekal yang cukup pada kadernya, baik pemahaman dan penghayatannya terhadap ideologi, AD ART, etika, visi dan misi serta haluan partai.
“Fenomena seperti ini sudah saatnya partai berbenah, mereformasi diri memperbaiki kualitasnya dan menjadikan institusinya partai kader,” pungkasnya. (dli/ind)
JAKARTA - Mundurnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok dari Partai Gerindra menuai pro dan kontra dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tinjau Gereja, Pj Gubernur Jakarta Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka
- Germas PP Minta KPK Proses Bupati di Jateng Ini
- Hasto Jadi Tersangka, Guntur Romli: PDIP Makin Ditekan, Makin Melawan