Ahok: Prabowo Biasa Dicaci, yang Bahaya Pak Jokowi
jpnn.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama anggap sudah basi isu hak asasi manusia (HAM) yang ditujukan kepada kandidat capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Isu HAM ini diyakininya tidak mempengaruhi elektabilitas ketum Gerindranya tersebut.
"Pak Prabowo (elektabilitasnya) terus naik nih. Dia sudah biasa dicaci maki selama 10 tahun, sudah basi bos caci makinya," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (23/5).
Menurut dia, tuduhan Prabowo sebagai pejahat HAM sangat tidak kreatif karena sampai sekarang tidak terbukti.
"Hujatan orang dan tuduhan orang sudah nggak ada lagi batang baru ya. Kalau Pak Prabowo itu nggak ada barang baru lagi yah? tuduhannya dari 10 tahun lalu itu melulu. fotonya (di media massa) juga itu melulu," kata Ahok yang juga ketua DPP Gerindra bidang Politik.
Ia justru heran isu itu tidak heboh ketika Prabowo berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres di Pilpres 2009 lalu.
"Lima tahun yang lalu waktu ikut wapres nyelanya juga sama, sekarang juga sama. Sudah nggak percaya sebetulnya. Jadi tenang-tenang saja," ucapnya santai.
Sebaliknya ia mengkhawatirkan pasangannya, Joko Widodo yang maju sebagai capres 2014. Sebab, sosok Jokowi selama ini dikenal bersih.
"Justru yang bahaya Pak Jokowi dong. Orang bersih bagus, masyarakat cari-cari fitnahnya. Kalau masyarakat percaya kan bahaya," sindirnya. (wid/rmo/jpnn)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama anggap sudah basi isu hak asasi manusia (HAM) yang ditujukan kepada kandidat capres dari Gerindra,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS