Ahok: Saya enggak Ngerti soal Ledakan
jpnn.com - KEBON SIRIH - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memiliki keinginan untuk menghilangkan kawasan kumuh di ibukota. Para warga yang tinggal di kawasan tersebut akan dipindahkan ke rumah susun (rusun).
Langkah itu dilakukan untuk menjaga keamanan di wilayah Jakarta. Ahok mengatakan, pemindahan warga dari kawasan kumuh ke rusun akan memudahkan untuk melakukan pengawasan, mengantisipasi gerakan-gerakan yang mencurigakan.
"Kami mau menghabiskan semua kawasan kumuh. Dia harus masuk ke rusun. Masuk rusun ada CCTV, ada kartu. Kami bisa monitor dia siapa. Kawasan kumuh enggak bisa dikontrol," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (9/4).
Saat disinggung soal ledakan di Tanah Abang, Jakarta pusat yang terjadi kemarin, Rabu (8/4), Ahok tidak banyak berkomentar. "Ledakan tanya sama Kapolda sama Kapolri. Saya enggak gitu ngerti soal ledakan," tandasnya.
Seperti diketahui, ledakan terjadi di RT 16 RW 9, Tanah Abang, Rabu (8/4) sekitar pukul 14.15 WIB.
Empat orang yang terluka dalam peristiwa itu diketahui masih berstatus warga sekitar. Namun, hasil pemeriksaan polisi, alamat KTP keempat korban bukan di wilayah Tanah Abang.
Empat korban atas nama Rukam (56) alias Suro, warga Ciledug, Asep (67) yang merupakan warga Kebon Kacang, Amir (30) alias Bogel warga Kebon Kacang, dan Feri (31) asal Indramayu. Keempat korban itu menjalani perawatan di RS Polri Bhayangkara Kramat Jati. (gil/jpnn)
KEBON SIRIH - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memiliki keinginan untuk menghilangkan kawasan kumuh di ibukota. Para warga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS