Ahok: Saya ke Mana-Mana, Ada Enggak Kampanye?
jpnn.com - jpnn.com - Basuki Tjahaja Purnama telah kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah selesai cuti kampanye. Meski begitu, pria yang karib disapa Ahok itu tidak mau memanfaatkan jabatannya untuk melakukan kampanye terselubung.
Ahok maju sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Mantan Bupati Belitung Timur itu didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat.
"Kamu lihat aja saya ke mana-mana ada enggak kampanye?" kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (24/2).
Ahok mengaku, tidak mau memanfaatkan jabatannya untuk kampanye. Dia mencontohkan terkait peresmian ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Ahok memilih menandatangani 112 prasasti sebagai tanda peresmian RPTRA. Penandatanganan dilakukan di Balai Kota pada Selasa (14/2) lalu.
Awalnya, Ahok ingin meresmikan RPTRA di lokasi. Namun, dia mengurungkan niat tersebut karena tidak ingin memancing polemik di masa tenang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
"Kami peresmian RPTRA yang 100 lebih, tanda tangan di sini (Balai Kota). Kalau saya mau alasan, saya bisa dong pagi, siang, sore kunjungi masyarakat, RPTRA. Kan lumayan 100 lebih. Datang aja ke kampung-kampung, mereka dengarkan kami ngomong," tutur Ahok.
Namun, Ahok meresmikan langsung RPTRA Kalijodo dan RPTRA Baung. Kedua RPTRA itu berasal dari CSR. "Kalau yang CSR dia minta (datang untuk resmikan), ya udah kami datang," ujarnya. (gil/jpnn)
Basuki Tjahaja Purnama telah kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah selesai cuti kampanye. Meski begitu, pria yang karib disapa
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Ahok-Anies Akrab Mengobrol di Balai Kota, Siapkan Kejutan di 2025
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok