Ahok Sebut Pembatasan BBM Pemerintah tak Efektif
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah pusat berencana menggunakan teknologi chip RFID untuk memantau konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubisidi. Langkah ini merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk membatasi konsumsi BBM bersubsidi oleh pemilik kendaraan pribadi.
Namun rencana ini ternyata diragukan efektifitasnya oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku punya cara yang lebih ampuh untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi.
"Semua musti pakai debit card. Enggak bisa cash," ungkap Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (30/9).
Menurut Ahok, semua transaksi debit card pasti akan dicatat oleh bank. Hal tersebut membuat pemantauan konsumsi BBM lebih mudah.
Namun diakuinya, cara ini juga belum tentu efektif menghalangi kalangan mampu menikmati subsidi BBM. Tapi paling tidak biaya kebijakan ini akan lebih murah dibanding menggunakan RFID.
"Minimal lebih masuk akal daripada pasang chip pakai kartu-kartu aneh kan. Itu namanya mau hemat duit tapi keluar duit. Kalau ini kan (debit card) hampir semua orang punya," tegasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah pusat berencana menggunakan teknologi chip RFID untuk memantau konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubisidi. Langkah ini merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS