Ahok Sindir Parpol Penjual Namanya, Siapa Hayo?
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok kembali bersuara keras. Politikus PDI Perjuangan itu mengkritisi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang terlalu royal kepada pimpinan dan anggota DPRD.
Ahok menilai tunjangan rumah sebesar Rp 60 juta dan transportasi (Rp 21,5 juta) untuk DPRD DKI terlalu besar.
"Kalau saya jadi gubernur jangan mimpi kalian (anggota DPRD) dapat tunjangan segede itu," kata Ahok dalam kanal Panggil Saya BTP di YouTube. "Mau berantem satu partai juga saya lawan."
Pria kelahiran 29 Juni 1966 itu menumpahkan kemarahannya saat memanggil anggota DPRD DKI dari PDIP Ima Mahdiah. Sebelum menjadi anggota DPRD DKI, Imam pernah menjadi staf Ahok selama delapan tahun.
Ahok pun mewanti-wanti Ima memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. Bagi Ahok, anggaran tunjangan dewan itu sangat tidak masuk akal.
Dia tambah kesal karena anak-anak muda yang lolos menjadi anggota DPRD DKI tetapi malah diam dan menikmati tunjangan rumah serta transportasi besar.
"Mana itu anak-anak muda yang koar-koar katanya jujur dan hebat-hebat. Kenapa setahun terima tunjangan gede malah diam, semestinya kan protes," ucap Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur itu lantas menyindir politikus yang ketika belum memperoleh jabatan selalu bersuara nyaring, namun justru anteng ketika sudah menjadi anggota DPRD.
Basuki T Purnama alias Ahok menumpahkan kemarahannya karena Pemprov DKI terlalu royal kepada DPRD.
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta