Ahok Tanggapi Demo Sopir Taksi, Pemicunya Adalah...
jpnn.com - JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pemicu ribuan sopir taksi melangsungkan aksi mogok massal dan demo karena tarif yang berbeda antara Grab, Uber, dengan taksi konvensional.
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan, tarif taksi konvensional lebih mahal karena ada komponen biaya di antaranya untuk uji kelayakan kendaraan, perawatan rutin, bayar asuransi penumpang, gaji pengemudi, dan keuntungan operator.
“Mereka biaya lebih mahal, sementara taksi yang menggunakan daring (Uber dan Grab) ini murah," kata Basuki di Kenari, Senen, Jakarta, Selasa (22/3).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, perbedaan tarif antara layanan transportasi berbasis aplikasi dengan taksi konvensional mencapai setengah harga. Sebab, Uber dan Grab tidak mempunyai kewajiban untuk menyediakan pool taksi.
Hal senada disampaikan pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Joko Triyono. Ia mengatakan, Uber dan Grab harua mengajukan izin perusahaan kendaraan umum.
Kemudian, Joko menambahkan, pengemudinya juga harus memiliki kualifikasi dan waktu jam kerja. Hal ini untuk menunjang keselamatan penumpang.
“Jika masih tidak memiliki izin usaha operasi angkutan umum, polisi berhak menilang sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009," ungkap Joko.(gil/jpnn)
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pemicu ribuan sopir taksi melangsungkan aksi mogok massal dan demo karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS