Ahok Usul Perubahan Skema Subsidi BBM, Ketua MPR Bambang Soesatyo Merespons Begini
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo merespons usulan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait perubahan skema pemberian subsidi energi.
Dia mendorong pemerintah mempertimbangkan usulan Ahok tersebut terkait perubahan skema pemberian subsidi energi dari yang selama ini berbasis pada komoditas dan bersifat terbuka diubah menjadi subsidi yang diberikan secara langsung kepada orang yang tidak mampu.
Usulan Ahok tersebut sebenarnya juga telah diterapkan pemerintah pada pemberian subsidi minyak goreng.
Harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamax maupun Liquefied Petroleum Gas (LPG) selama ini jauh di bawah harga keekonomian.
Saat ini di pasaran, harga minyak RON 92 seperti Pertamax berada di kisaran Rp 16 ribuan, Pertamina menjualnya dengan harga di kisaran Rp 12.500 - Rp 13 ribu.
Kini juga semakin banyak kalangan mampu yang mengalihkan bahan bakarnya dari Pertamax ke Pertalite yang disubsidi sekitar Rp 4.500 per liter oleh pemerintah.
Sementara untuk solar, pemerintah mensubsidinya hingga Rp 7.800 per liter.
"Harga minyak mentah dunia sudah menyentuh USD 119/barel, jauh berada di atas asumsi pemerintah dalam APBN 2022 yang berada di kisaran USD 65 per barel," sebut Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo.
Ketua MPR Bambang Soesatyo merespons usulan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Hok terkait perubahan skema pemberian subsidi energi.
- Pejabat Komdigi Lindungi Judol, Eddy Soeparno: Merusak Generasi Muda
- Ibas Soroti Isu Kekerasan Seksual: KIta Harus Speak Up, Waspada, dan Berani Melapor
- Lestari Moerdijat: Keberlangsungan Industri Media Butuh Dukungan Negara
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga
- Ibas Demokrat Ajak Anak Muda Jangan Suka Flexing, Jadilah Kreatif dan Produktif
- Jadi Irup Hari Sumpah Pemuda, Deputi Hentoro Sampaikan Pesan Menpora Dito Ariotedjo