AHY Diserang, Demokrat: Jangan Atur - Atur Partai Kami
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Andi Nurpati menyebut partainya bebas berkomunikasi politik dengan siapa pun. Bahkan, kata dia, Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bebas pula menjalin pertemuan dengan semua tokoh politik.
Andi mengungkapkan hal ini untuk menanggapi pernyataan Politikus Gerindra Andre Rosiade. Dalam sebuah kesempatan, Andre mengkritik manuver politik Demokrat dan AHY yang dianggapnya menyalahi etika.
"Pihak lain tidak perlu mengatur-atur Partai Demokrat, ya, kan. Tidak punya kewenangan partai lain mengatur Partai Demokrat," kata Andi ditemui di kantor KPU, Jakarta, Sabtu (18/5) siang.
BACA JUGA: Menurut Sekjen PD, Jika Pabowo – Sandi tak Ajukan Sengketa ke MK, Pilpres Selesai
Menurut Andi, tidak ada pihak lain yang bisa mengatur Demokrat untuk menjalin komunikasi politik. Demokrat berhak bersilahturahmi dengan semua partai.
"Masing-masing partai itu punya kewenangan sendiri-sendiri," ucap dia.
Dia menegaskan, posisi Demokrat tidak berubah untuk Pilpres 2019. Partai berlambang Mercy itu tetap berada dalam barisan koalisi pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Kalau bicara Pilpres, nah itu beda. Bicara Pilpres kaitan dengan koalisi sampai dengan detik ini, Partai Demokrat tidak pernah menyatakan diri keluar dari koalisi capres," ungkap dia.
Menurut Andi, tidak ada pihak lain yang bisa mengatur Demokrat untuk menjalin komunikasi politik. Demokrat berhak bersilahturahmi dengan semua partai.
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%