AHY jadi Cawapres Jokowi? Wah, Koalisi Bisa Pecah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Muradi memprediksi kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019 sangat kecil.
Muradi menilai, pilihan menjadikan putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai cawapres hanya akan memecah konsolidasi partai koalisi pendukung Jokowi yang sudah terbangun saat ini.
"Opsinya terlalu prematur. Saya kira kalau PD mau bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi, maka harus tidak bersyarat," ujar Muradi kepada JPNN, Senin (19/3).
Menurut Muradi, PD tetap akan diuntungkan jika bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi meski dengan tanpa syarat. Keuntungan menjadi terbuka jika Jokowi terpilih kembali dan tujuan memunculkan nama AHY bukan untuk Pilpres 2019, tapi Pilpres 2024.
"Demokrat penting membangun politik untuk Pilpres 2024. Karena itu, perlu dekat dengan kekuasaan. Karena dengan demikian ada akses politik dan akses kekuasaan. Saya kira ini menjadi poin penting," ucapnya.
Selain buat karier politik AHY, partai berlambang mercy tersebut kata Muradi, juga akan diuntungkan dari segi elektabilitas ketika mantan Wali Kota Surakarta tersebut nantinya menang.
Masyarakat kemungkinan akan menilai PD sebagai partai yang mendukung kemajuan bangsa. Karena memberikan dukungan tanpa syarat. (gir/jpnn)
Muradi menilai Demokrat tidak perlu membawa nama AHY sebagai syarat, jika pengin bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya