AHY Mengapresiasi Kerja Pemerintah dan Presiden Sebelumnya, Sejak Era Soekarno Hingga Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memuji prestasi pemerintahan dan Presiden-presiden Indonesia, sejak era Presiden pertama hingga sekarang.
“Tatanan dan hal-hal yang sudah baik di negeri ini, yang telah diletakkan oleh pemerintahan- pemerintahan sebelumnya, sejak era Presiden Soekarno dan Presiden-presiden berikutnya hingga sekarang, tentu harus dipertahankan,” tegas AHY dalam pidato politik kebangsaan di Jakarta (16/9).
“Prinsip yang Partai Demokrat anut adalah ‘Yang baik dijaga, yang tidak baik diubah dan diperbaiki’,” tegas AHY.
Secara khusus, AHY memberikan apresiasi pada Presiden ke-5 dan ke-6 RI.
Besar harapan Partai Demokrat, niat baik dan tanggung jawab konstitusional untuk ikut dalam Pilpres ini tidak diganggu, dan dihalangi oleh kekuatan manapun dan dengan cara apapun.
“Kita bisa mencontoh Pilpres dan demokrasi yang indah di era Presiden Megawati dan Presiden SBY dulu,” kata AHY disambut tepuk tangan hadirin.
AHY juga menegaskan keberhasilan pada masa lalu, tidak boleh menghalangi terjadinya perubahan dan perbaikan, yang merupakan keniscayaan.
“Perubahan dan perbaikan tentu memiliki tujuan, sasaran, dan alasan kuat mengapa perubahan itu dilakukan,” tegas AHY.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memuji prestasi pemerintahan dan residen Indonesia, sejak era Presiden pertama hingga sekarag.
- Di Kongres ke VI Demokrat, AHY Kenang Ditinggal Koalisi Perubahan
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Pramono Anung Akhirnya Hadiri Retret di Magelang, Sudah Diizinkan Megawati?