AI di Ngawi
Oleh Dahlan Iskan
Namun, saya tidak yakin dengan jawaban itu. Saya minta siswa mencari sendiri jawaban yang lebih tepat. Lewat internet. Yang sudah mereka kuasai.
Sebenarnya gurulah yang harus bertanya begitu. Demi menyelamatkan masa depan pekerjaan mereka.
Di Tiongkok sudah mulai dicoba. Guru manusia digantikan oleh guru yang bukan manusia. Jangan bayangkan itu robot. Seperti yang kita kenal selama ini.
Itu adalah 'bukan manusia' tapi 'memiliki kecerdasan'. Hampir tak terbatas pula.
Guru yang biasa-biasa saja akan ditinggalkan muridnya. Semoga tidak ditinggalkan gajinya.
Saya merenung sejenak. Saat Tommy lagi memanggil penanya berikutnya. Masih di era 4G saja anak SMA di pelosok sudah begitu majunya.
Bagaimana kalau sebentar lagi 5G. Yang kecepatannya 100 kali dari 4G.
Kadang saya bisa maklum kalau banyak yang sewot pada Huawei. Termasuk Amerika. 5G akan sangat dramatik mengubah masyarakat dunia.