AIBI Sebut Pendidikan dan Penegakan Hukum Jadi Kunci Indonesia Emas 2045

AIBI Sebut Pendidikan dan Penegakan Hukum Jadi Kunci Indonesia Emas 2045
Sekretaris Jenderal AIBI Kiwi Aliwarga. Foto: dokumentasi AIBI

Permasalahan lainnya, lanjutnya, adalah pendidikan yang dimulai dari makan sehat dan bergizi.

“Ini ide bagus, tapi pelaksanaannya tidak bisa tersentralisasi dan harus elaborasi kearifan dan elemen lokal untuk menunjang perekonomian daerah dan juga mengenalkan makanan-makanan asli daerah agar ketahanan pangan terjaga," tuturnya.

Pria yang sedang menyelesaikan program doktor Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) itu berharap agar Indonesia menjadi salah satu negara berteknologi maju terutama dalam bidang, smart logistic, teknologi pertahanan mencakup siber, teknologi kesehatan dengan kearifan lokal, teknologi agro untuk ketahanan pangan, dan teknologi komunikasi, dan kecerdasan buatan (AI).

“Indonesia harus menjadi player dan bukan hanya user atas teknologi pihak atau negara lain,” jelas Kiwi.

Dia berkomitmen UMG Idealab akan terus melakukan inovasi dengan membangun perusahaan rintisan atau startup (venture builder).

Inovasi dengan solusi teknologi kemasyarakatan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, kesenjangan pendapatan, dan menaikkan kelas usaha mikro dan kecil (UMK) dengan teknologi agar dapat menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif di level global.

Sekitar 30 persen startup yang dikembangkan Idealab sudah mencetak profit, 30 persen startup dalam prosess menuju profitabilitas sekitar 1-2 tahun lagi, dan sisanya akan sulit untuk mencapai profitabilitas. (mcr4/jpnn)


Asoisasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) menilai bahwa pendidikan dan penegakan hukum menjadi kunci penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News