Aidil: Tindak Tegas Pengekspor Sarang Walet yang Permainkan Kuota
jpnn.com, JAKARTA - Forum Relawan Demokrasi (Foreder) mendesak Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk menindak tegas kepada perusahaan ekspor sarang burung walet yang diduga melakukan ekspor sarang burung walet hingga melampaui kapasitas produksi per tahun.
Atas temuan tersebut, Kementan dan Kemendag harus melakukan investigasi terhadap kemungkinan adanya praktik pelanggaran hukum lainnya yakni satu perusahaan melakukan akuisisi produk sarang burung walet pada perusahaan lainnya dengan tujuan tertentu, termasuk tujuan ingin monopoli ekspor walet.
Selain itu, Kementan dan Kemendag diminta agar menindak eksportir yang melakukan ekspor sarang burung walet ke Tiongkok dengan nitrit yang lebih tinggi dari yang disyaratkan di mana Tiongkok mensyaratkan batas maksimal kandungan nitrit pada sarang burung walet sebesar 30 ppm.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Forum Relawan Demokrasi (Foreder) Aidil Fitri mengatakan ketiga pelanggaran tersebut telah menjadi salah satu bahasan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi IV DPR-RI dengan Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan pelanggaran kuota dilakukan perusahaan yang melakukan ekspor sarang burung walet ke Tiongkok hingga melampaui kapasitas produksi selama satu tahun.
Dari data yang dikumpulkan, menurut Aidil, ada perusahaan yang mengekspor sarang burung walet dengan volume hingga lima kali lipat dari kapasitas produksi.
Hal itu membuat Tiongkok memberikan peringatan kepada Indonesia terhadap masalah tersebut.
“Warning dari negara tujuan ekspor seperti Tiongkok ini harus direspons oleh pemerintah karena kasus ini akan menjadi penghambat bagi para calon eksportir baru yang saat ini sudah mendaftar ke General Administration Of Customs China (GACC) untuk mendapatkan izin ekspor ke Tiongkok,” ujarnya.
Forum Relawan Demokrasi (Foreder) mendesak Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk menindak tegas kepada perusahaan ekspor sarang burung walet yang
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- Begini Sikap Pemerintah soal Putusan MK yang Batalkan Presidential Threshold
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025