AIDS Bikin Sibuk Menteri
Selasa, 24 Juni 2008 – 10:50 WIB
JAKARTA – Dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu dipusingkan masalah penyakit AIDS. Menteri tersebut antara lain Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari dan Menko Kesra Aburizal Bakrie. Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari menjadi jujugan wartawan setelah kasus yang menimpa Mahasiswa Unas Maftuh Fauzi yang meninggal pada Jumat 20 Juni 2008 sekitar pukul 11.20 WIB di RSPP. Pada kesempatan tersebut, Siti menyampaikan bela sungkawa atas kematian mahasiswa yang menjadi korban kekerasan aparat saat mengikuti aksi demonstrasi menentang kenaikan BBM itu.
Maftuh yang sempat dipukuli oleh polisi itu, tidak terselamatkan. Ironisnya, pihak Rumah Sakit dalam hal ini RSPP justru mengumumkan penyebab kematiannya adalah kraena positif virus HIV yang lebih dikenal sebagai pemicu penyakit AIDS tersebut.
Menkes pun segera meminta keterangan berbagai pihak yang terlibat untuk menjelaskan mengenai kronologis bagaimana hingga akhirnya pihak RSPP mengeluarkan pernyataan tidak lazim tersebut.
“Itu karena mereka ketakutan karena mahasiswa sudah banyak masuk kesana. Jadi akhirnya dokternya ketakutan,” lanjutnya.
Penulis buku “Saatnya Dunia Berubah” itu menilai bahwa meskipun penyebab kematian Maftuh Fauzi disebabkan karena AIDS, hal itu tidak perlu diumumkan ke publik. “Pihak RSPP sudah mengantongi ijin keluarga,” jelasnya.
Baca Juga:
“Saya sangat sedih, dan ikut berbela sungkawa atas kematian Maftuh Fauzi, terlepas dari disebabkan apa. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” paparnya.
JAKARTA – Dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu dipusingkan masalah penyakit AIDS. Menteri tersebut antara lain Menteri Kesehatan Siti Fadhilah
BERITA TERKAIT
- Tolak MBG di Papua, Panglima OPM: Kami Tidak Segan Membakar dan Membunuh!
- Komisi IX Rapat Tertutup dengan Kepala BGN, Alasannya Ternyata Begini
- Kepala BGN Bantah Kabar Soal Mitra UMKM Mundur dari Pelaksanaan MBG
- Curahan Hati Pegawai Kejaksaan, Puluhan Tahun Mengabdi Malah Jadi Outsourcing
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat