AIG Kena Semprot Obama
Dapat Dana Talangan, Malah Bayar Karyawan Bonus USD 165 Juta
Rabu, 18 Maret 2009 – 09:05 WIB
Menurut rumor di pasar, sebagian bonus tersebut akan diberikan kepada pilang produk unit finansial di London. Padahal, mereka justru disalahkan sebagai penyebab kejatuhan AIG dari kejayaan.
Jubir Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan, pemerintah sedang mencari cara menerapkan syarat lebih ketat untuk pemberian dana bailout terbaru senilai USD 30 miliar. ''Tentu, semua orang yang menjadi subjek bonus tersebut harus berpikir panjang dan lama mengenai kondisi perusahaan,'' katanya.
Kritik tidak hanya datang dari pemerintah. ''Bonus AIG itu terlalu jauh,'' kecam Thomas Ferguson, guru besar (profesor) ilmu politik di University of Massachusetts, Boston. ''Saya khawatir, kesabaran publik atas semua ini (pemberian bonus perusahaan penerima bailout) habis,'' tuturnya. Dia menyalahkan Geithner dan Kepala Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Summers.
Pemerintah AS juga berisiko menerima kemarahan publik lebih hebat setelah AIG mengumumkan pada Minggu lalu bahwa mereka telah membayarkan USD 22,4 miliar dari dana pemerintah kepada perbankan asing. Misalnya, Societe Generale dari Prancis dan Deutsche Bank, Jerman, menerima dana bailout dari pembayaran credit default swaps yang ditawarkan kantor AIG di London.(AFP/AP/RTR/aan/dwi)
WASHINGTON - Kritik terhadap perbankan dan perusahaan-perusahaan AS penerima dana talangan (bailout) terus mengalir. Kecaman itu juga muncul setelah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024