AIGRP Kelola 10 Riset Tahun Ini
Senin, 07 Desember 2009 – 19:20 WIB
JAKARTA - Program Kemitraan Riset (Bidang) Pemerintahan Australia-Indonesia atau AIGRP (Australia Indonesia Governance Research Partnership) yang berada di bawah 'payung besar' Kemitraan Australia-Indonesia (Australia Indonesia Partnership), sejauh ini tercatat sudah berjalan selama tiga tahun. Selama periode itu, program kerjasama penelitian yang dananya terutama bersumber dari pemerintah Australia itu, disebutkan telah menelurkan setidaknya sebanyak 41 penelitian, dengan topik yang sangat beragam - meski masih berkisar pada persoalan pemerintahan.
Hal itu antara lain diungkapkan oleh Program Manager AIGRP, Kym Holthouse, saat memberikan pengantar dalam kegiatan sosialiasi kepada media, atas dua penelitian terbaru di bawah program AIGRP, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (7/12) sore. "Kedua penelitian ini sendiri (dengan topik mengenai akuntabilitas sektor publik serta masalah Perda, Red), merupakan bagian dari total 10 penelitian yang dijalankan tahun 2009 ini," ungkapnya pula.
Sejauh ini, lanjut Holthouse lagi, program ini tercatat telah melibatkan sekitar 62 universitas atau lembaga-lembaga lain dari kedua negara. Sementara secara individual, para peneliti yang terlibat hingga saat ini terhitung mencapai kurang lebih 120 orang. "Dan perlu diperhatikan, bahwa Crawford School of Economics and Government dari ANU (Australian National University), dalam hal ini hanya sebagai pengelola. Artinya, peneliti yang terlibat memang tidak harus berasal dari universitas tersebut," tuturnya.
Holthouse pun menambahkan, bahwa sesuai dengan konsepnya, salah satu kekhususan dari program ini adalah peneliti yang terlibat masing-masing haruslah berasal dari kedua negara, Indonesia dan Australia. "Jadi, dalam setiap proposal yang kami terima, memang harus ada joint researchers," katanya menegaskan.
JAKARTA - Program Kemitraan Riset (Bidang) Pemerintahan Australia-Indonesia atau AIGRP (Australia Indonesia Governance Research Partnership) yang
BERITA TERKAIT
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia