Ainul, Emak-emak Produksi Kecap Nomor Dua
jpnn.com - Ainul Adawiyah sukses memproduksi kecap sehat berbahan baku kedelai lokal: Kecap Manis Tugu Jawa. Dia kini mendampingi 20 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa sukses mengembangkan bisnia. Seperti apa kisahnya?
FARIK FAJARWATI
Tidak ada kecap nomor dua. Istilah inilah yang acap kali digunakan untuk menunjukkan kalau tidak ada produk nomor dua. Tapi, Ainul Adawiyah memilih mem-branding kecap produksinya dengan tagline Kecap Nomor Dua.
”Tapi soal rasa, kami tidak ada duanya,” ucapnya saat ditemui di rumahnya, Jalan Kolonel Sugiono, Nomor 18, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pekan lalu.
Ainul dan suaminya memang tinggal di desa. Tapi, pesanan kecapnya yang bermerek Kecap Manis Tugu Jawa tergolong ramai pesanan. Dalam satu bulan, Ainul yang dibantu dua karyawannya bisa memproduksi hingga 1.000 liter kecap. Sedangkan jika sepi, minimal 500 liter yang diproduksi.
Lalu, apa yang membedakan kecap ini dengan kecap di pasaran pada umumnya? Ainul menjelaskan, kecap ini sejak awal pembuatan tidak menggunakan bahan-bahan kimia, baik itu untuk pewarna, perasa, maupun pengawet.
Sedangkan untuk bahan, alumnus SMEA Ardjuna 2 Arjosari (sekarang SMK) ini hanya menggunakan kedelai lokal sebagai bahan baku utama.
”Kedelai lokal itu lebih gurih, tapi tingkat ketahanannya juga relatif lebih lemah kalau dibandingkan dengan kedelai impor,” imbuhnya. Hal itu juga yang menjadi penyebab rendahnya minat petani untuk menanam kedelai lokal.
Ainul Adawiyah memproduksi kecap dengan bahan baku kedelai lokal, Kecap Manis Tugu Jawa, Kecap Nomor Dua.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara